Final Fantasy 7 - Cloud's Buster Sword

Kamis, 13 Februari 2014

Review : BATTLEFIELD4


Mulai dari bulan Oktober sampa akhir tahun nanti, platform konsol akan mendapatkan cukup banyak games dengan kualitas AAA, apalagi bulan November ini ada dua konsol next-gen yang akan diluncurkan oleh Sony dan Microsoft. Nah... salah satu judul games besar yang sudah dapat Kotakers beli dan mainkan saat ini adalah Battlefield 4. Sebelum kalian memutuskan untuk membeli game besutan EA Digital Illusions CE (DICE) ini, ada baiknya kalian baca terlebih dahulu review dari KotakGame.

Battlefield 4 adalah sekuel game Battlefield 3 yang sudah diluncurkan oleh Electronic Arts pada tanggal 29 Oktober 2013 ke PlayStation 3, PC dan Xbox 360, serta ke PlayStation 4 dan Xbox One pada hari peluncuran perdana konsol next-gen tersebut nanti. Hampir sama seperti pendahulunya, Battlefield 4 juga menampilkan gameplay dan gaya bertempur yang masih bisa dibilang belum berubah banyak, hanya saja grafis game ini memang sangat baik dibandingkan game shooter kebanyakan. Sebelum lebih jauh membahas Battlefield 4, Kotakers lihat dulu trailer game pada video di bawah ini.
Dalam game ini Kotakers akan berperan sebagai salah satu prajurit U.S. Special Operations Squad bernama Daniel "Reck" Recker. Secara garis besar, Battlefield 4 menceritakan tentang kudeta militer di China karena matinya seorang politikus dengan pengaruh besar yang juga merupakan calon presiden terpopuler. Reck bersama-sama prajurit lainnya yang tergabung dalam tim bernama Tombstone harus menjalankan berbagai misi untuk menyelesaikan masalah di Shanghai. Bagi Kotakers yang sangat menyukai cerita dalam sebuah game dan juga mengharapkan sebuah game dengan mode single player yang panjang, maka Battlefield 4 mungkin bukan jawaban yang tepat namun juga bukan pilihan game yang salah.


ode single player yang bisa ditamatkan dalam waktu kurang lebih 6-7 jam ini memang dirasa terlalu singkat, namun cerita yang bisa Kotakers lihat kru KotakGame jamin lebih baik dibandingkan seri game sebelumnya. Karakter penting lainnya dalam Battlefield 4 seperti rekan Recker yang bernama Irish nampak terlihat "sangat hidup" dan memiliki suara serta ekspresi wajah yang baik. Alur cerita dalam game di tiap misinya juga lebih baik dibandingkan Battlefield 3. Intinya adalah DICE semakin serius untuk menggarap cerita dalam misi single player di seri game Battlefield.

Ketika pertama kali mencoba Battlefield 4, hal yang pertama kru KotakGame rasakan luar biasanya tentunya adalah grafis dalam game. Latar belakang game yang bukan hanya menjadi sebuah hiasan karena dapat dihancurkan berkeping-keping tentunya menjadi salah satu nilai lebih dalam game ini. Ketika sedang bersembunyi di balik papan, beton bangunan, patung atau objek lainnya, kita tidak lagi dapat seenaknya menunggu musuh berhenti menyerang karena objek yang dipakai untuk berlindung akan hancur oleh serbuan peluru musuh. Untunglah ada fitur pengunci target secara otomatis atau "auto-aiming " yang mempermudah gamers (khususnya gamers konsol) menghabisi musuh.














0 komentar:

Posting Komentar