Final Fantasy 7 - Cloud's Buster Sword

KILLZONE SHADOW FALL

KILLZONE SHADOW FALL adalah salah satu permainan next gen yang berada di PS4 yang bercerita tentang soerang pemuda yang ingin membalaskan dendamnya. katagori permainan ini adalah FPS game

FIFA 14

sala satu game yang ada di PS4 bertemakan permainan sepak bola.Game ini memasuki Ranking 1 pembelian terbanyak di PS4 untuk saat ini

NEED FOR SPEED RIVALS

Game ini bertemakan Race. Game ini pun di rilis di XBOX,PS3,PS4 dan PC

PS4

PS4 adalah console terbaru yang di rilis oleh sony playstation.PS4 ini benar benar mempunya grafik yang luar biasa di bandingkan PS3

NBA2K14

Permainan ini bertemakan tentang basket NBA amerika. Game ini di rilis di PS4 dengan grafik yang berbeda dengan NBA2K14 yang bereda di PS3

Sabtu, 15 Februari 2014

Coming Soon : Final Fantasy XV

apan, kapan, dan kapan, pertanyaan ini sudah menghantui penggemar Final Fantasy sejak 8 tahun yang lalu. Teaser awal yang memesona tentu saja membuat rasa antisipasi yang menggebu-gebu, apalagi setelah beberapa trailer gameplay yang dirilis tampil semakin menggoda. Namun siapa yang menyangka, hingga saat ini Square Enix masih belum merampungkan proyek yang sebelumnya sempat dikenal sebagai “Final Fantasy XIII Versus” ini. Berubah nama menjadi Final Fantasy XV, Square Enix baru menetapkan platform Playstation 4 dan Xbox One sebagai rumah rilis, namun tetap, tanpa kepastian kapan gamer akan dapat menikmatinya secara langsung. Berapa lama lagi kita harus menunggu?
Dalam wawancara terbarunya dengan situs VideoGamer, sang produser –Yoshinori Kitase menegaskan bahwa Square Enix menjadikan Final Fantasy XV sebagai prioritas paling penting saat ini. Ia bahkan mengklaim bahwa proses pengembangan game ini sendiri sudah cukup jauh dan berjalan dengan sangat baik. Dengan kemampuan Playstation 4 dan Xbox One yang lebih kuat, Kitase tengah berambisi untuk menyuntikkan lebih banyak karakter dalam pertempuran, dengan begitu banyak hal yang terjadi di sekitarnya. Square Enix ingin memastikan gamer memiliki lebih banyak karakter untuk dikendalikan, dan tentu saja ikut dalam pertempuran.
Yoshinori Kitase - produser dari Final Fantasy XV menegaskan bahwa seri terbaru FF ini menjadi prioritas tertinggi di dalam Square Enix. Proses pengembangan juga berjalan sangat baik dan sudah cukup jauh.
Yoshinori Kitase – produser dari Final Fantasy XV menegaskan bahwa seri terbaru FF ini menjadi prioritas tertinggi di dalam Square Enix. Proses pengembangan juga berjalan sangat baik dan sudah cukup jauh.
Kitase juga menambahkan bahwa ada kemungkinan mereka juga akan membawa kembali beberapa sistem permainan dari seri Final Fantasy sebelumnya untuk kembali diterapkan di FF XV. Sistem Paradigm Shift yang diterapkan dua seri awal FF XIII dianggap sebagai media tepat untuk menjamin pertarungan yang tetap nyaman terlepas dari jumlah karakter yang ada. Atau mereka juga masih membuka opsi untuk menghadirkan sistem pertarungan ala Gambit – FF XII, namun dengan sistem kustomisasi yang lebih dalam. Trailer pengenalan awal FF XV di ajang E3 2013 yang lalu memang memperlihatkan gaya gameplay ala Kingdom Hearts, dimana sang karakter utama – Noctis bebas mengeksekusi perintah secara real-time.
Sayangnya, tidak pernah ada jawaban yang pasti. Seberapa jauh proses pengembangan yang sudah dijalankan dan seberapa lama kita harus menunggu hingga proses ini rampung? Kitase tidak memberikan detail apapun terkait range waktu rilis. Semoga saja semua pembicaraan ini tidak terus terdengar hingga 8 tahun mendatang..
Trailer :
sumber

Tomb Raider


PC adalah platform paling dinamis dan terkuat di industri game saat ini, tidak ada satupun yang dapat menyangkal fakta tersebut. Kebebasan para user untuk mengganti komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk memastikan setiap game teranyar berjalan di kualitas visual paling optimal menjadi salah satu fitur yang paling utama. Namun sayangnya, ada beragam limitasi yang justru membuat platform ini tidak tampil begitu maksimal. Salah satunya? Dukungan dari developer dan publisher game sendiri. Setelah NBA 2K14 dan FIFA 14 yang memilih untuk menyuntikkan engine lawas di versi PC dan menjadikan konsol next-gen sebagai versi dengan visual terbaik, kini giliran sebuah proyek “remaster” yang lain – Tomb Raider reboot yang akan mengusung hal yang sama.
Tidak main-main, hal ini  disampaikan oleh sang developer sendiri – Crystal Dynamics. Dengan rilis ulang untuk platform next-gen: Playstation 4 dan Xbox One dengan nama baru “Definitive Edition”, Crystal Dynamics menegaskan bahwa ini akan menjadi versi Tomb Raider dengan kualitas visual terbaik, bahkan dibandingkan dengan versi PC sekalipun. Tidak hanya sekedar menyuntikkan tekstur resolusi tinggi dan TressFX yang memang sudah ada di PC, mereka juga membangun model karakter yang baru untuk Lara Croft dan sebagian besar NPC yang ada. Versi next-gen ini juga akan hadir dengan lebih banyak fitur visual. Efek gerak, kualitas cahaya yang lebih baik, bayangan yang lebih realistis, dan segudang detail ekstra di desain lingkungan yang ada dilontarkan. Bagian terbaik? Sistem physics baru yang membuat pergerakan Lara akan terpengaruhi oleh beban barang yang ia bawa. Wow!
Crystal Dynamics menegaskan bahwa Tomb Raider Definitive Edition untuk Playstation 4 dan Xbox One akan mengusung kualitas visual daripada versi Tomb Raider PC. Perubahan model karakter dan segudang fitur visual serta physics disuntikkan di dalamnya.
Crystal Dynamics menegaskan bahwa Tomb Raider Definitive Edition untuk Playstation 4 dan Xbox One akan mengusung kualitas visual daripada versi Tomb Raider PC. Perubahan model karakter dan segudang fitur visual serta physics disuntikkan di dalamnya.
Berjalan di resolusi 1080p di Playstation 4 dan Xbox One, Crystal Dynamics juga menyatakan bahwa proses pengembangan Tomb Raider: Definitive Edition ini sendiri sudah dimulai sejak tahun 2013 silam, ketika mereka baru menyelesaikan Tomb Raider versi PS 3, Xbox 360, dan PC. Visual yang lebih baik, Tomb Raider: Definitive Edition juga akam menyuntikkan fitur voice commands yang memungkinkan Anda untuk memberikan perintah dasar via suara.
Dengan semua klaim yang terdengar menggoda ini, apakah berarti Square Enix dan Crystal Dynamics tidak akan merilis Tomb Raider: Definitive Edition in untuk PC? Crystal Dynamics sendiri menolak untuk memberikan komentar resmi. Mereka saat ini berfokus untuk meluncurkan versi next-gen ini hanya untuk Playstation 4 dan Xbox One saja. Namun mereka juga membuka kemungkinan proses port ke platform yang lain (termasuk PC) jika animo gamer sendiri menunjukkan hal tersebut.
Tomb Raider: Definitive Edition akan diluncurkan pada 28 Januari 2014 mendatang untuk Playstation 4 dan Xbox One. Perubahan karakter model, kualitas dan fitur grafis yang disempurnakan, namun dengan cerita dan mekanik gameplay yang sama, cukup untuk membuat Anda tertarik menjajal versi yang satu ini?

Review : Knack


Keputusan yang cukup membingungkan, ini mungkin kata pertama yang terlontar ketika melihat pengumuman kehadiran Knack – eksklusif untuk Playstation 4. Apa pasal? Ketika sebagian besar game rilis perdana didesain untuk menghasilkan impresi yang luar biasa untuk menarik calon konsumen, dan tentu saja – memperlihatkan potensi platform yang baru, Sony Jepang justru menawarkan “Knack”. Dari sisi visual, dibandingkan dengan Killzone: Shadow Fall, game ini memang tidak menawarkan atmosfer next-gen yang cukup kentara. Ia terlihat sebagai sebuah proyek “sampingan” dengan nilai jual yang tidak jelas. Banyak yang kemudian berspekulasi, meyakini bahwa Knack sendiri merupakan karakter yang ingin digunakan Sony sebagai suksesor dari Crash Bandicoot dan Little Big Planet,  sebuah maskot untuk Playstation 4.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Knack. Secara visual, ia memang tidak terlihat seperti sebuah game next-gen yang luar biasa dan harus dimiliki untuk sekedar memperlihatkan kemampuan Playstation 4 sebagai platform baru. Keterkejutan justru lahir dari mekanik gameplay yang ia tawarkan. Alih-alih tampil sebagai sebuah game action platformer yang mungkin terlihat cocok dengan kualitas visual seperti ini, Knack justru tampil sebagai sebuah game action hack and slash, seperti Anda temukan di God of War atau Devil My Cry.
Apakah formula tersebut berhasil menawarkan sesuatu yang lebih di proyek next-gen ini? Atau ia jatuh dalam atmosfer mainstream yang tidak menarik? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai game yang tidak ditujukan untuk anak-anak? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda akan berperan sebagai makhluk kecil aneh bernama - Knack.
Anda akan berperan sebagai makhluk kecil aneh bernama – Knack.
Pertempuran antara dua ras besar di dunia – Manusia dan Goblin menjadi tema utama yang mendasari semua plot yang tercipta di Knack. Manusia divisualisasikan sebagai ras yang mengandalkan teknologi untuk bertahan hidup, dan Goblin tinggal di alam liar dengan peradaban yang liar. Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi. Tanpa alasan yang jelas, para Goblin tiba-tiba menyerang kehidupan manusia dan mulai memperluas wilayah kekuasaan mereka. Tidak lagi hanya sekedar dipersenjatai dengan batu atau tongkat, para Goblin ini hadir dengan beragam teknologi militer yang luar biasa, termasuk tank dan pesawat. Tujuannya? Mencari Relic yang selama ini memang diposisikan sebagai sumber tenaga untuk setiap teknologi yang ada. Manusia pun berada dalam posisi yang terancam dan tentu saja, mencari cara untuk bertahan dan melawan balik. Salah satu jawaban dari konflik ini? Knack.
Dianggap sebagai ras yang liar, para Goblin tiba-tiba menyerang para manusia dengan teknologi senjata mutakhir.
Dianggap sebagai ras yang liar, para Goblin tiba-tiba menyerang para manusia dengan teknologi senjata mutakhir.
Tugas untuk melawan balik serangan ini dan menghancurkan balik diserahkan kepada Dokter Vargas, Ryder, dan seorang jutawan kaya - Viktor.
Tugas untuk melawan balik serangan ini dan menghancurkan balik diserahkan kepada Dokter Vargas, Ryder, dan seorang jutawan kaya – Viktor.
Knack to the rescue! Dengan kemampuannya untuk menyerap relic dan tumbuh sebesar mungkin, Knack menjadi senjata utama untuk menghancurkan para goblin.
Knack to the rescue! Dengan kemampuannya untuk menyerap relic dan tumbuh sebesar mungkin, Knack menjadi senjata utama untuk menghancurkan para goblin.
Tidak pernah ada penjelasan yang jelas apa itu sebenarnya Knack. Ia hanya diceritakan sebagai hasil eksperimen sang jenius – Doctor Vargas yang berhasil menemukan sebuah relic langka dan mengubahnya menjadi sebuah makhluk yang memiliki kesadaran. Bersama dengan jutawan – Viktor, dan seorang petualang bernama – Ryder, Vargas mendapatkan tugas berat untuk mencegah apapun yang tengah direncanakan oleh sang pemimpin kelompok Goblin bernama Gundahar. Melewati beragam setting yang ada, ternyata bukan hanya Gundahar yang memiliki kepentingan di atas konflik ini. Kekuatan lain mulai bergerak.
Tidak hanya Gundahar, ancaman lebih mematikan justru datang dari kaum manusia sendiri.
Tidak hanya Gundahar, ancaman lebih mematikan justru datang dari kaum manusia sendiri.
Tidak hanya harus mecegah serangan para Goblin, Knack kini dihadapkan pada misteri yang jauh lebih besar.
Tidak hanya harus mecegah serangan para Goblin, Knack kini dihadapkan pada misteri yang jauh lebih besar.
Di luar manusia dan goblin, Knack justru menemukan peradaban yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Di luar manusia dan goblin, Knack justru menemukan peradaban yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Di tengah kepanikan untuk membuka rahasia Gundahar dan menghalangi setiap rencana invasinya ke dunia manusia, Vargas dan Knack justru menemukan ancaman dari kaum manusia, melawan “teman” mereka sendiri – Viktor. Namun tidak seperti Gundahar, Viktor punya agenda lain di antara semua kepanikan yang terjadi. Eksplorasi yang berhasil ia lakukan menemukan fakta bahwa dunia masih mengandung begitu banyak relic misterius dan berukuran besar, yang semuanya tersimpan di balik sebuah pintu kuno yang dijaga oleh ras makhluk baru yang belum pernah mereka temukan di atas permukaan dunia sebelumnya. Mempercayai Vargas dan Knack sebagai kunci utama untuk membuka pintu ini, Viktor mulai mengirimkan robot-robot terbaiknya untuk memastikan keduanya tunduk.
Lantas, benarkah Knack merupakan kunci dari pintu yang diinginkan oleh Viktor? Mampukah di saat panik seperti ini, mereka berperan besar untuk menghentikan perang besar yang tengah direncanakan oleh Gundahar? Siapa sebenarnya pula Knack dan nasib apa yang menunggunya? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Knack ini.
Dani Ini Video Gameplay knack :
Sumber

Jumat, 14 Februari 2014

Review: NBA 2K14


Statusnya sebagai platform gaming dengan kemampuan mentah terbaik di pasaran saat ini, apalagi dengan sifatnya yang dinamis tidak lantas membuat PC tampil sebagai mesin gaming “primadona”, terutama di mata para developer dan publisher. Terlepas dari potensi yang mampu ia hasilkan, kerjasama erat antara Sony – Microsoft dengan para aktor yang berada di belakang beragam franchise besar justru menghasilkan keuntungan tertentu, apalagi ketika kita berbicara dengan produk yang mereka hasilkan. Beberapa konten eksklusif ditawarkan untuk mempopulerkan Playstation 4 dan Xbox One, untuk membantu mendefinisikan potensi sebuah platform next-gen itu sendiri. Seperti yang dilakukan oleh 2K Sports dengan seri game olahraga terbarunya – NBA 2K14.
Anda, para Players, yang cukup rajin mengikuti update dari JagatPlay tentu saja sudah membaca review komprehensif kami beberapa waktu yang lalu terkait NBA 2K14 versi PC. Di sana kami menuliskan kesan Visual Concepts yang “bermalas-malasan”, karena menawarkan inovasi minim sebuah seri terbaru, terlepas dari mekanik gameplay yang tetap nyaman untuk dimainkan. Namun siapa yang menyangka, developer yang satu ini ternyata tengah berfokus untuk proyek yang lain, proyek ambisius mereka sendiri, NBA next-gen yang memang dibangun eksklusif untuk Playstation 4 dan Xbox One. Tidak hanya sekedar menjual nama “next-gen” sebagai sebuah gimmick belaka, Visual Concepts membangun versi terbaru ini dengan nilai jual yang begitu luar biasa.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh NBA 2K14 versi next-gen ini? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai sebuah versi NBA 2K14 yang berbeda?

Pesona Sang Engine Next-Gen Terbaru: Eco-Motion!

 Berbeda dengan versi Xbox 360, Playstation 3, dan PC, NBA 2K14 versi Playstation 4 dan Xbox One diperkuat dengan engine terbaru Visual Concepts – Eco-Motion.
Dari semua game yang ditawarkan sebagai game-game rilis perdana platform next-gen, beberapa game memang mampu menawarkan kualitas visualisasi yang mampu mewakili pesona “generasi terbaru” ini sendiri. Di antara Killzone: Shadow Fall dan Ryse: Son of Rome, NBA 2K14 menempatkan diri sebagai salah satu game third party yang memaksimalkan persona yang satu ini, terutama di sisi visual. Semua hal ini mampu dieksekusi berkat implementasi engine teranyar – Eco-Motion yang memang dikembangkan Visual Concepts untuk Playstation 4 dan Xbox One. Sementara platform yang mereka kategorikan sebagai “generasi” saat ini – Playstation 3, Xbox 360, dan PC masih menggunakan engine lawas mereka. Lantas seberapa signifikan perbedaan yang ditawarkan? Tidak berlebihan rasanya jika menyebut keduanya “bumi dan langit”.
Tidak main-main, kata yang satu ini tampaknya cukup kuat untuk menyimpulkan pesona yang ditawarkan oleh Eco-Motion. Setiap atlit dibentuk lewat proses capture memesona yang menawarkan kualitas wajah penuh detail, lengkap dengan ekspresi yang tergambarkan baik untuk menggambarkan emosi yang terjadi di lapangan, ketika setiap dari mereka gagal atau berhasil mencetak angka dengan gaya yang luar biasa.

  Tidak hanya di sisi wajah, Eco-Motion memungkinkan Visual Concepts menyuntikkan level detail yang tak kalah memanjakan mata di setiap aspek visual yang ada. Kita membicarakan tata cahaya, tesktur kain yang terlihat di pakaian, hingga lekukan otot dan keringat yang mengalir seiring dengan jalannya permainan. Perbedaan dengan generasi engine yang digunakan di PC sangat jauh berbeda, bahkan terhitung signifikan. Kami menyediakan screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran kualitas yang ditawarkan oleh Eco-Motion. Satu sisi adalah NBA 2K14 versi next-gen, dan yang lainnya merupakan NBA 2K14 versi current gen yang kami mainkan di PC dengan kualitas visual paling optimal.
 
Video Gameplay NBA 2K14:
  

Coming Soon : Watch Dogs


Sebuah game open world memang menawarkan daya tarik tersendiri jika kita membicarakan kebebasan dan segudang hal yang bisa kita lakukan di dalamnya. Namun untuk urusan AI di setiap NPC yang ada? Genre ini bukan yang terbaik. Dengan segudang NPC yang hilir mudik untuk meninggalkan kesan sebuah dunia yang hidup, sebagian besar AI yang disuntikkan memang hanya punya dua tugas utama: berjalan di sisi yang sudah disediakan dan melawan balik jika diserang. Namun dengan perkembangan teknologi yang ada, ia mulai menjadi fokus pengembangan, setidaknya untuk merepresentasikan sebuah dunia yang lebih realistis. Inilah tujuan utama dari sang seri teranyar UbisoftWatch Dogs.
Ubisoft sendiri sengaja membangun engine baru – Disrupt untuk memfasilitasi semua kebutuhan untuk menciptakan sensasi game open world unik yang luar biasa. Tidak hanya berfokus untuk menciptakan kota Chicago sebagai setting utama yang mendetail dan luas, Ubisoft tampaknya bertekad untuk menciptakan atmosfer yang lebih realistis. Sang creative director – Jonathan Morin meletakkan tanggung jawab tersebut pada NPC yang akan tersebar di sepanjang permainan ini. Morin menyakinkan bahwa NPC di Watch Dogs tidak akan terasa seperti robot yang hanya berjalan di sisi jalan, tetapi jauh lebih hidup. Teknologi next-gen memungkinkan Ubisoft untuk memberikan “hidup” bagi para karakter sampingan ini.

 

Untuk memastikan pengalaman yang realistis, tidak hanya menciptakan detail kota Chicago yang lebih baik, Ubisoft juga akan memastikan AI para NPC yang lebih hidup. Alih-alih seperti robot yang hanya berjalan di tepi jalan, NPC ini akan tampil lebih hidup dan bervariasi.
Tidak hanya menjalani kehidupannya sehari-hari, Morin juga ingin meninggalkan kesan bahwa aksi yang dilakukan oleh Aiden Pearce akan memiliki konsekuensi langsung terhadap kehidupan para NPC ini. Hal inilah yang ingin dikejar oleh Ubisoft, bahwa gamer merasa mereka juga ikut hidup dalam dinamika kota Chicago ala Watch Dogs ini. Jika kesan ini yang ingin mereka tampilkan di platform next-gen dan PC, bagaimana dengan konsol lebih lawas sekelas Xbox 360 dan Playstation 3 yang juga akan mendapatkan game yang satu ini? Sayangnya harus ada yang dikorbankan. Ubisoft sendiri sudah mengkonfirmasikan bahwa kedua konsol ini akan mendapatkan NPC yang lebih sedikit dalam satu layar, sehingga atmosfer kota yang ramai otomatis tidak bisa dihadirkan.
NPC yang menjalani hidupnya sehari-hari? Apakah formula seperti ini akan berhasil menghasilkan pengalaman Watch Dogs yang lebih realistis secara signifikan? Kita tunggu saja.

 Sumber

Review : Call Of Duty - Ghost


Single player yang memesona, ini memang harus diakui menjadi salah satu identitas utama dari franchise FPS andalan Activision – Call of Duty. Sempat tenggelam untuk beberapa lama, franchise ini dibangkitkan kembali lewat kesuksesan konsep perang modern yang pertama kali ditawarkan oleh seri Modern Warfare. Konsep sinematik lewat serangkaian cut-scene dramatis dan cerita yang kuat berhasil menjadikan Modern Warfare sebagai standar untuk begitu banyak FPS yang lahir setelahnya. Tangan dingin Infinity Ward melahirkan sebuah fenomena baru. Dan kali ini, mereka berusaha meraih kesuksesan yang sama kembali lewat sang seri terbaru, Call of Duty: Ghosts. Sebuah proyek yang mereka sebut sebagai COD “next-gen”. Seberapa baik?

Kesan Pertama

Visualisasi tentu saja menjadi pintu gerbang terbaik untuk melihat seberapa signifikan inovasi yang berusaha disuntikkan oleh Infinity Ward di proyek next-gen ini. Memainkannya di PC dengan setting di atas rata-rata, Anda masih akan merasakan cita rasa engine lawas yang sudah melekat di seri-seri COD sebelumnya, termasuk yang dikembangkan oleh Treyach. Beberapa perombakan visual terutama di sisi efek cahaya memang tampil lebih baik, namun tidak di tekstur. Terlepas dari statusnya sebagai game next-gen, Anda masih akan bertemu dengan begitu banyak tekstur low-res bergelimbangan di setiap sisi game dan menghasilkan detail yang tidak begitu baik. Bertolak belakang dengan apa yang berusaha dilakukan oleh sang kompetitor – Battlefield 4.
Bukan Call of Duty namanya jika tidak dapat menghasilkan pengalaman bermain yang luar biasa di mode single player. Mekaniknya sendiri tidak banyak berbeda, Anda masih harus bertempur dari satu titik ke titik lainnya sembari memastikan diri bertahan hidup. “Inovasi” hadir lewat kesempatan untuk menggunakan Riley – seekor anjing yang menjadi ikon Ghosts di dalam pertempuran. Anda bisa memintanya untuk menyerang musuh yang harus Anda lenyapkan tanpa konsekuensi serius yang harus dipikul. Terlepas dari begitu banyak seri COD yang lahir, Infinity Ward untuk sekali lagi, berhasil menawarkan begitu banyak momen epic khas COD yang masih bisa mengundang decak kagum Anda. Momen yang masih membuat kami berteriak “Holy f#*$” di beberapa kesempatan.


Jika harus disimpulkan sementara ini, Infinity Ward boleh terbilang membawa Call of Duty kembali ke akar yang selama ini membuatnya dicintai. Tidak seperti Treyarch yang secara konsisten berusaha menghadirkan varian gameplay dan inovasi lewat mekanik Tower Defense, Strategy, hingga multiple ending di Black Ops 2, Infinity Ward lebih memilih untuk menempuh jalur klasik khasnya. Setidaknya itulah yang berusaha ditawarkan oleh Ghosts.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, sekaligus menggali lebih banyak hal yang ditawarkan oleh Call of Duty – Ghosts, izinkan kami menyertakan segudang screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran akan game yang satu ini. Right, Riley? Woof woof! dan ini ada video gameplaynya




Coming Soon Infamous : Second Son


Playstation 4 memang tengah berada di atas angin jika kita membicarakan jumlah kuantitas yang berhasil dijual ke pasaran. Namun dari segi kualitas, selain performa yang memang sudah teruji, konsol next-gen andalan Sony ini masih belum diperkuat dengan judul-judul game eksklusif yang menarik. Killzone: Shadow Fall memang membuktikan kemampuan awal Playstation 4, namun tidak menawarkan gameplay yang istimewa, sementara Knack tidak terlihat cukup kuat untuk menjadi kekuatan utama di rilis awal ini. Satu-satunya harapan Sony saat ini terletak di beberapa nama: Drive Club, Order 1886, dan salah satu proyek yang paling diantisipasi – Infamous: Second Son. Game next-gen yang dikembangkan oleh Sucker Punch ini akhirnya mulai menemukan jalannya ke permukaan.


Lewat sebuah event preview bersama dengan media-media luar negeri, beragam detail terbaru Infamous: Second Son akhirnya menyebar di dunia maya. Sebagian situs yang mendapatkan hak eksklusif ini memuji kualitas detail yang ditawarkan, dengan citra next-gen yang memang kentara. Kota Seattle dibangun dengan visualisasi yang memanjakan mata, termasuk beragam efek cahaya dan pantulan yang membuat game ini mudah dinikmati.

 
Sementara di sisi gameplay? Sucker Punch memang tidak memperlihatkan progress game lebih jauh, namun kesan Infamous 1 dan 2 masih terasa sangat kuat. Tidak ada wilayah moral abu-abu di sini, gamer hanya akan dihadapkan pada aksi baik atau buruk dari Delshin – sang karakter utama. Sistem pertarungan melee dan proyektil juga diklaim tidak terasa istimewa, dengan serangan yang masih terlihat mengambang. Namun sebagian besar situs ini memperlihatkan ketertarikan yang kuat untuk melihat seperti apa produk final game ini nantinya.
Infamous: Second Son sendiri rencananya akan meluncur pada 21 Maret 2014 mendatang, eksklusif untuk Playstation 4. Can’t wait..
Trailer :